Pemerintah Terus Dorong Target Swasembada Pangan, Dongkrak Sektor Pertanian & Ekonomi Desa    

Oleh: Nadira Citra Maheswari)*

Pemerintah terus memperkuat arah pembangunan nasional dengan menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat, dinamika perubahan iklim, dan tantangan global yang menekan stabilitas pasokan pangan dunia. Target swasembada pangan kembali ditegaskan sebagai fondasi penting untuk memastikan kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan pokok secara berkelanjutan.

Upaya ini tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat ekosistem pertanian nasional agar mampu menjadi penggerak perekonomian desa dan membuka lebih banyak peluang kesejahteraan bagi masyarakat di daerah. Melalui strategi yang semakin terintegrasi, pemerintah menghadirkan rangkaian program mulai dari peningkatan produktivitas lahan, modernisasi pertanian, penguatan akses pembiayaan petani, hingga perluasan infrastruktur agrikultur agar seluruh unsur pembangunan desa dapat berkembang secara simultan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan akan mendorong peran aktif Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta) dalam pengembangan hilirisasi sumber daya pertanian. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional sekaligus mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan. Penguatan sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari pembangunan infrastruktur penunjang. Karena itu, pemerintah terus menata ulang jaringan irigasi, embung, dan bendungan untuk memastikan ketersediaan air yang stabil sepanjang tahun.

Infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tanaman pangan, tetapi juga memperluas pola usaha tani yang sebelumnya terkendala musim dan cuaca. Selain irigasi, peningkatan kualitas jalan, jembatan desa, serta akses logistik pertanian menjadi faktor penting agar petani dapat mengirim hasil panen ke pasar dengan lebih cepat dan efisien. Dengan berkurangnya biaya distribusi dan risiko kerusakan pascapanen, nilai ekonomi hasil pertanian meningkat sehingga membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan pendapatan petani.

Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono Caping mengatakan bahwa peningkatan produktivitas di sektor pertanian memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Hal ini dicapai melalui penguatan pasokan pangan, upaya pengendalian harga komoditas, serta peningkatan keberlanjutan kesejahteraan para petani di berbagai wilayah.

Selain itu, Anggota Komisi IV DPR RI Eko Wahyudi mendorong pengendalian harga pangan dan percepatan inovasi teknologi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas demi mewujudkan swasembada pangan. Eko menegaskan, untuk mewujudkan target swasembada pangan tahun 2027, perlu adanya peningkatan produksi dan pengendalian harga pokok penjualan (HPP) agar terus stabil, sehingga berdampak pada kesejahteraan petani dalam negeri.

Di sisi lain, akses pembiayaan menjadi salah satu elemen penting dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan. Pemerintah memperluas program pembiayaan khusus sektor pertanian yang memberikan keringanan bunga serta syarat pengajuan yang lebih mudah dijangkau petani kecil. Kebijakan ini dirancang agar petani dapat meningkatkan skala usaha, membeli alat produksi modern, serta membiayai kebutuhan operasional lainnya.

Untuk memastikan pembiayaan berjalan efektif, berbagai lembaga keuangan daerah diperkuat agar mampu memberikan pendampingan kepada petani dalam pengelolaan modal dan manajemen risiko. Penguatan akses permodalan memungkinkan usaha tani bergerak lebih produktif, sehingga tidak hanya menunjang target swasembada, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara lebih luas.

Pemerintah juga memfokuskan perhatian pada pengembangan komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai, gula, dan daging agar setiap komoditas memiliki roadmap produksi yang jelas sesuai potensi daerah. Pendekatan spesifik lokasi ini bertujuan memaksimalkan karakteristik geografis dan kondisi tanah di setiap wilayah sehingga hasil panen lebih optimal.

Misalnya, daerah tertentu dikembangkan sebagai sentra padi berbasis irigasi teknis, sementara wilayah lain diarahkan sebagai sentra jagung atau kedelai karena karakter lahan yang lebih sesuai. Pendekatan ini membuat produksi pangan lebih berkelanjutan karena setiap daerah dapat menghasilkan komoditas unggulan yang mendukung kebutuhan nasional sekaligus meningkatkan pendapatan lokal.

Dalam rangka memperkuat produktivitas, pemerintah mengembangkan sistem pendampingan lapangan melalui penyuluh pertanian yang lebih responsif terhadap kebutuhan petani. Peran penyuluh semakin diperkuat tidak hanya sebagai pemberi informasi teknis, tetapi juga sebagai penghubung antara petani dan teknologi, pasar, serta program pemerintah. Transformasi digital di sektor pertanian turut diakselerasi dengan memperkenalkan platform informasi pertanian berbasis aplikasi yang menyediakan data terkait cuaca, harga pasar, ketersediaan pupuk, hingga rekomendasi pemupukan dan pengendalian hama. Dengan akses informasi yang lebih cepat dan akurat, petani dapat mengambil keputusan produksi secara lebih tepat sehingga risiko kerugian dapat ditekan.

Seluruh langkah tersebut menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menghadapi tantangan pemenuhan pangan nasional di tengah situasi global yang tidak menentu. Melalui kebijakan yang terintegrasi antara modernisasi pertanian, pembangunan infrastruktur, akses permodalan, penguatan institusi desa, diversifikasi pangan, hingga pengembangan inovasi teknologi, target swasembada pangan bukan hanya sekadar tujuan jangka pendek, tetapi juga strategi besar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi nasional. Dengan semakin banyak desa yang tumbuh sebagai pusat produksi dan pengolahan pangan, perekonomian lokal terangkat, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan ketahanan nasional diperkuat dari akar rumput. Pada akhirnya, swasembada pangan menjadi jalan penting untuk memastikan Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kokoh dan mampu berdiri kuat menghadapi tantangan di masa depan.

*) Penulis adalah Content Writer di Galaswara Digital Bureau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *