Publik Diminta Bijak Hadapi Isu Negatif, TNI-Polri Siap Jaga Kondusifitas

Oleh: Rivka Mayangsari

Stabilitas keamanan nasional merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Di tengah derasnya arus informasi di era digital, tantangan terbesar bukan hanya datang dari ancaman fisik, tetapi juga dari isu-isu negatif dan provokasi di ruang publik, khususnya media sosial. TNI dan Polri kembali menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kondusifitas wilayah serta mengimbau masyarakat agar lebih bijak menyikapi setiap informasi yang beredar.

Komandan Kodim 0910 Malinau, Letkol Inf M. Syaiful Arif, menegaskan bahwa TNI akan selalu mendukung penuh langkah kepolisian dalam menjaga keamanan daerah. Ia menilai bahwa seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, pemuda hingga aparatur sipil negara, harus mengambil peran aktif dalam menyaring isu-isu yang berkembang, terutama di media sosial. Menurutnya, ruang digital kerap dijadikan sarana provokasi dan penyebaran hoaks yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Syaiful menekankan bahwa pesan kewaspadaan tersebut perlu disampaikan berulang kali di forum-forum masyarakat maupun instansi pemerintahan. Dengan demikian, tidak ada pihak yang mudah terprovokasi oleh isu yang sengaja dimainkan untuk menciptakan perpecahan. Ia menambahkan, jika masyarakat dapat bersikap bijak dan tidak mudah terpancing, maka stabilitas wilayah akan terus terjaga, sekaligus mendukung upaya pemerintah pusat dalam menjaga ketertiban nasional.

Dukungan terhadap langkah aparat keamanan juga datang dari berbagai kalangan, termasuk ulama. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Wakil Rais Aam PBNU, KH Anwar Iskandar, memberikan apresiasi tinggi atas langkah cepat kepolisian dan TNI dalam mengendalikan situasi pasca kericuhan di sejumlah kota pada akhir Agustus lalu. Ia menilai bahwa ketegasan aparat berhasil mencegah meluasnya konflik yang berpotensi mengganggu stabilitas bangsa.

Anwar juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Menurutnya, penyampaian aspirasi merupakan hak yang dijamin konstitusi, tetapi harus dilakukan secara damai dan tidak boleh merusak fasilitas publik maupun memicu kekerasan. Seruan ini menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, tanpa harus mengorbankan persatuan dan persaudaraan bangsa.

Soliditas TNI-Polri juga mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat sipil. Dukungan tersebut muncul seiring dengan kekhawatiran terhadap isu provokatif yang mencoba memecah belah kedua lembaga negara itu. Koordinator Aliansi Rakyat Peduli Negara (ARPN), Mario, menegaskan bahwa TNI dan Polri merupakan pilar utama negara. Ia menilai bahwa segala bentuk upaya untuk memecah belah keduanya adalah serangan langsung terhadap fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mario menambahkan bahwa rakyat harus bersatu untuk melawan provokasi semacam ini. Baginya, menjaga stabilitas negara bukan hanya tugas aparat, melainkan kewajiban bersama seluruh elemen bangsa. Ia menekankan bahwa upaya melemahkan TNI-Polri sama artinya dengan melemahkan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, ARPN mengajak seluruh masyarakat agar tetap solid, menolak segala bentuk provokasi, dan mendukung penuh aparat keamanan dalam menjaga ketertiban.

Dalam konteks ini, pemerintah juga terus mendorong sinergi antara aparat keamanan, tokoh masyarakat, ulama, pemuda, hingga organisasi sipil. Langkah kolaboratif tersebut diyakini mampu mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang berusaha mengganggu stabilitas nasional. Sinergi ini tidak hanya diwujudkan melalui patroli gabungan, tetapi juga melalui edukasi publik tentang pentingnya literasi digital serta penguatan nilai-nilai kebangsaan.

Selain menjaga keamanan, TNI dan Polri juga berkomitmen untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, memberikan rasa aman, sekaligus menegaskan bahwa negara selalu siap melindungi rakyatnya. Kehadiran aparat di ruang publik tidak hanya bersifat represif, tetapi juga persuasif, agar masyarakat merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa rasa takut.

Dengan komitmen kuat aparat keamanan, dukungan ulama, serta peran aktif masyarakat sipil, publik diimbau agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif yang beredar. Melalui sikap bijak dalam menerima informasi, menjaga kerukunan, serta mendukung soliditas TNI-Polri, Indonesia diyakini mampu melewati berbagai tantangan dengan tetap menjaga kondusifitas nasional.

Di tengah dinamika sosial politik yang penuh gejolak, persatuan bangsa menjadi kunci utama. TNI dan Polri tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan dan keamanan, tetapi juga simbol keutuhan bangsa. Dengan sinergi yang terjaga dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, stabilitas nasional akan tetap berdiri kokoh menghadapi setiap ancaman.

*Pemerhati sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *