Cek Kesehatan Gratis Tidak Harus Menunggu Ulang Tahun, Tingkatkan Animo Masyarakat

Oleh: Bara Winatha*)

Program cek kesehatan gratis yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kini semakin mudah diakses oleh masyarakat. Kebijakan terbaru dari Kementerian Kesehatan memungkinkan masyarakat untuk mengikuti program ini kapan saja sepanjang tahun 2025, selama kuota masih tersedia. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan guna mencegah penyakit tidak menular yang kerap menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi, mengatakan bahwa program ini tetap merupakan kado ulang tahun bagi masyarakat, tetapi kini tidak lagi terikat pada tanggal lahir. Ia menekankan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini kapan saja sesuai dengan ketersediaan kuota yang disediakan. Kementerian Kesehatan telah membuka sistem baru untuk perubahan kebijakan ini sejak 11 Maret 2025, dan surat edaran terkait diharapkan segera diterbitkan. Dengan perubahan ini, Maria berharap lebih banyak masyarakat yang segera memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis tanpa menunggu hari ulang tahun mereka.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa masyarakat kini bisa menjalani pemeriksaan kesehatan gratis satu kali dalam setahun tanpa harus menunggu tanggal ulang tahun mereka. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes, yang sering kali tidak bergejala tetapi memiliki dampak kesehatan jangka panjang yang serius.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa sejak pertama kali diluncurkan, jumlah pendaftar program cek kesehatan gratis terus mengalami peningkatan signifikan. Jika pada awal peluncuran jumlah pendaftar harian hanya berkisar 2.000 orang, kini angka tersebut telah meningkat menjadi sekitar 41.000 orang per hari. Meskipun tren pendaftaran terus meningkat, jumlah ini masih jauh dari kapasitas maksimal yang dapat ditampung, yakni 300.000 orang per hari di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Budi mengajak media untuk turut menyebarluaskan informasi terkait program ini agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkannya.

Selain itu, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa program cek kesehatan gratis tetap berjalan selama bulan Ramadan. Menteri Kesehatan menegaskan bahwa layanan kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah, kesehatan gigi, dan mulut tetap dapat dilakukan. Ia juga memastikan bahwa jam operasional puskesmas tidak mengalami perubahan selama Ramadan, sehingga masyarakat tetap bisa mengakses layanan kesehatan secara normal. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menjalani pemeriksaan kesehatan tanpa harus mengganggu ibadah puasa mereka.

Cek kesehatan gratis telah dilaksanakan sejak 10 Februari 2025 di seluruh puskesmas di Indonesia sebagai bentuk perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Program ini didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa lebih dari 600 ribu orang Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat penyakit kardiovaskular, seperti stroke. Pemerintah menilai bahwa penyakit-penyakit tersebut sering kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit melalui pemeriksaan berkala.

Pemerintah menargetkan bahwa program cek kesehatan gratis ini dapat menjangkau hingga 100 juta jiwa pada tahun ini. Pada tahap awal, target yang ditetapkan adalah 60 juta jiwa, yang kemudian akan bertambah hingga mencapai 100 juta jiwa pada akhir tahun. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2025. Dengan anggaran tersebut, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan preventif.

Meskipun kuota pendaftaran harian yang tersedia cukup besar, masih terdapat kendala dalam hal pemanfaatan layanan oleh masyarakat. Maria menyebutkan bahwa jumlah pendaftar masih tergolong rendah dibandingkan kapasitas yang tersedia. Menurutnya, banyak masyarakat yang masih berpikir bahwa layanan ini hanya bisa dimanfaatkan pada hari ulang tahun mereka, padahal aturan tersebut sudah diubah.

Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai program ini melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan kerja sama dengan berbagai pihak. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk segera mendaftar dan memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis ini sebelum kuota habis. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengikuti program ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan preventif dapat meningkat, sehingga angka kejadian penyakit tidak menular dapat ditekan secara signifikan.

Perubahan kebijakan cek kesehatan gratis ini merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan tidak lagi terikat pada tanggal ulang tahun, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan program ini sesuai dengan waktu yang mereka anggap paling nyaman. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif dan merata bagi semua warga negara. Ke depan, partisipasi aktif masyarakat dalam program ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

*) Penulis merupakan pengamat sosial dan kemasyarakatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *