Program Swasembada Pangan Optimalisasi Penggunaan Lahan di Papua

Merauke — Pemerintah terus menggenjot program swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan pertanian di Papua, khususnya di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Langkah strategis ini tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah telah membuka satu juta hektare lahan pertanian baru di Merauke sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur di Papua adalah langkah penting agar Indonesia tak lagi bergantung pada impor, bahkan berpotensi menjadi pemasok pangan bagi negara-negara lain.

“Kita sudah buka 1 juta hektare lahan persawahan di Papua (Merauke). Kalau kita tidak buka lahan pertanian baru, kita ambil pangan di mana?” tegas Mentan Amran dalam keterangan resminya.

Ia juga menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sebesar Rp 6.500 per kilogram menjadi bukti nyata keberpihakan negara kepada petani dan rakyat.

“Sekarang ini petani bahagia, produksi meningkat, pangan kita kuat, stok kita tertinggi selama 20 tahun,” tambahnya dengan optimis.

Senada dengan Mentan, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menilai program swasembada pangan menjadi langkah strategis dalam menghadapi ketidakpastian global, termasuk dampak dari kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberlakukan tarif impor dan bea masuk hingga 32 persen.

“Yang perlu kita genjot adalah bagaimana meningkatkan swasembada pangan, khususnya di sektor pertanian,” jelas Ramses.

Menurutnya, penguatan produksi pangan dalam negeri menjadi jawaban terbaik atas tantangan pasar global yang tidak menentu. Pemprov Papua pun siap mendukung kebijakan pusat, sembari menunggu petunjuk teknis lebih lanjut untuk mendukung para eksportir lokal.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari, menyatakan bahwa percepatan penyerapan hasil panen menjadi prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah timur Indonesia.

“Merauke adalah salah satu kekuatan pangan nasional di timur Indonesia. Kami ingin memastikan setiap butir beras yang dipanen petani mendapatkan tempat yang layak di pasar,” ujar Ahmad.

Bulog, lanjutnya, berkomitmen untuk tidak hanya memperlancar logistik dan distribusi beras, tetapi juga memastikan keberlanjutan ekonomi bagi petani. Ahmad menegaskan, dengan optimalisasi lahan di Merauke, Papua akan terus menjadi tumpuan penting dalam mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Dengan potensi luar biasa yang dimiliki, Papua kini tidak hanya menjadi harapan Indonesia, tapi juga calon pusat pangan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *