Makan Bergizi Gratis Jadi Jalan Emas Wujudkan Indonesia Sehat dan Produktif

Oleh: Silvia AP )*

Membangun sumber daya manusia yang unggul merupakan kunci utama dalam mencapai kemajuan bangsa. Salah satu solusi yang muncul dalam beberapa waktu terakhir adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menawarkan akses makanan bergizi secara cuma-cuma bagi kelompok masyarakat tertentu, terutama anak-anak sekolah. Gagasan ini bukan hanya mencerminkan kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi strategi emas dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Gizi merupakan faktor fundamental dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Anak yang mengalami kekurangan gizi cenderung mengalami hambatan dalam belajar, pertumbuhan yang terhambat, dan rentan terhadap penyakit. Jika masalah ini tidak ditangani sejak dini, maka akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, intervensi dalam bentuk penyediaan makan bergizi, terutama yang terjamin kualitas dan keberlanjutannya, menjadi sangat penting. Program MBG menjadi jawaban konkret atas persoalan ini, mengingat banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi hariannya.

Pentingnya MBG juga dapat dilihat dari hubungan langsung antara asupan gizi dan produktivitas. Dalam dunia kerja, individu yang sehat secara fisik dan mental akan lebih mampu menyerap pengetahuan, bekerja dengan efisien, serta berkontribusi secara optimal dalam berbagai sektor. Oleh sebab itu, investasi pada gizi anak bukan hanya soal kesehatan semata, tetapi juga menyangkut pembangunan ekonomi jangka panjang. Anak-anak yang saat ini menikmati makan bergizi secara gratis di sekolah, suatu saat akan tumbuh menjadi angkatan kerja yang kuat dan produktif, menjadi tulang punggung pembangunan nasional.

Anggota DPR RI, Mariana mengatakan telah menyelenggarakan kolaborasi strategis bersama Badan Gizi Nasional (BGN), dalam rangka penanggulangan permasalahan gizi di Kota Banjarbaru, dengan fokus utama pada anak-anak dan ibu hamil Jumat, 11 April 2025. Kegiatan sosialisasi program MBG ini dilaksanakan di Aula Bina Satria DPRD Banjarbaru, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Acara yang diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat ini dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Inisiatif ini merupakan bagian dari pendekatan bertahap yang diusung oleh BGN melalui program-program terstruktur, dimulai dari penyediaan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Dalam kesempatannya, Mariana juga menyampaikan bahwa program MBG merupakan manifestasi nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

Dengan sosialisasi seperti ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Mariana juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, kuat, dan cerdas.

Sementara itu, Pembina Tingkat I Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyudi Indrayana mengatakan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menyukseskan program pemenuhan gizi nasional. Inisiatif ini bukan hanya sebatas intervensi jangka pendek, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Maulidah juga menyampaikan urgensi peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam merealisasikan Program Pemenuhan Gizi Nasional. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari program MBG adalah menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Lebih jauh, implementasi MBG juga memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi lokal. Penyediaan bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi dapat melibatkan petani, peternak, dan pelaku UMKM. Jika program ini dirancang dengan menyeluruh, maka akan tercipta ekosistem yang saling menguatkan antara sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Sekolah-sekolah dapat bekerja sama dengan koperasi atau pemasok lokal dalam menyediakan makanan, sehingga perputaran ekonomi daerah juga terjaga. Dengan demikian, MBG bukan hanya menyehatkan siswa, tetapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.

Di sisi lain, program MBG juga bisa menjadi instrumen penguatan karakter dan edukasi gizi bagi peserta didik. Ketika anak-anak secara rutin mendapatkan makan bergizi, mereka juga belajar mengenai pentingnya pola makan sehat. Proses ini akan membentuk kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga tubuh melalui konsumsi makanan yang seimbang dan bernutrisi. Dalam jangka panjang, hal ini akan menekan angka penyakit tidak menular yang banyak dipicu oleh gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Budaya makan sehat yang ditanamkan sejak dini akan membawa dampak besar terhadap pola hidup masyarakat Indonesia di masa depan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan Indonesia harus memiliki SDM yang unggul agar menjadi bagian dari pemain teknologi global. Salah satu upaya mencetak SDM unggul adalah melalui kecukupan gizi yang baik untuk menjadikan generasi masa depan Indonesia jauh lebih cerdas dari sebelumnya.

Selain aspek teknis, keberhasilan MBG juga sangat bergantung pada dukungan sosial. Kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi harus terus ditingkatkan melalui kampanye edukatif dan partisipatif. Orang tua, tokoh masyarakat, dan media memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung program ini. Ketika seluruh elemen masyarakat memahami pentingnya gizi bagi masa depan anak-anak, maka implementasi MBG tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi gerakan bersama yang melibatkan seluruh lapisan.

)* Penulis adalah tim redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ideas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *