TNI–Polri Tegaskan Komitmen Berikan Rasa Aman bagi Masyarakat

Oleh: Indah Prameswari )*
Dalam beberapa hari terakhir, Indonesia diguncang oleh aksi anarkis dan penjarahan yang menimbulkan keresahan masyarakat serta kerugian material. Situasi ini memicu perhatian serius pemerintah. Melihat dinamika sosial, politik, dan keamanan tersebut, Presiden Prabowo kemudian mengeluarkan instruksi agar TNI dan Polri tetap solid, bekerja sama, serta hadir untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sinergi dua institusi ini dipandang sebagai fondasi utama dalam memastikan kedaulatan negara tetap terjaga sekaligus menjamin ketertiban publik.
Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas keamanan negara. Dari perspektif kebijakan strategis, perintah tersebut menempatkan kerja sama TNI–Polri sebagai prioritas, sekaligus menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak yang harus dijalankan secara konsisten.
TNI–Polri diarahkan untuk selalu responsif terhadap setiap potensi kerawanan, mengambil langkah tegas secara proporsional, dan mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan sektoral. Arahan tersebut juga meneguhkan prinsip bahwa aparat negara tidak boleh ragu menggunakan kewenangan yang diatur oleh hukum. Langkah yang tegas, terukur, dan berbasis aturan hukum merupakan kunci untuk menjaga stabilitas nasional serta memberi kepastian rasa aman kepada seluruh rakyat.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan tentang keseriusan TNI–Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satu wujud nyata adalah penyelenggaraan patroli gabungan skala besar di berbagai wilayah Indonesia. Ia mengatakan, operasi tersebut dilakukan untuk menjamin rasa aman masyarakat dari ancaman para perusuh dan pelaku anarkis. TNI-Polri hadir untuk melindungi setiap jiwa, setiap harta benda serta setiap fasilitas milik rakyat.
Patroli gabungan tersebut tidak hanya dimaknai sebagai langkah preventif, tetapi juga sebagai bentuk penguatan soliditas di lapangan. Kehadiran TNI dan Polri bersama-sama menunjukkan bahwa keamanan nasional tidak dapat dijaga secara terpisah, melainkan harus dilakukan dengan upaya kolektif yang solid. Melalui kerja sama ini, ruang publik diharapkan benar-benar terbebas dari potensi anarkisme, vandalisme, maupun tindakan lain yang dapat mengganggu stabilitas sosial.
Penegasan Wakapolri tersebut memperlihatkan bahwa komitmen menjaga ketertiban publik tidak berhenti pada retorika, tetapi diwujudkan melalui aksi nyata berupa pengawasan, patroli, dan koordinasi lintas wilayah. Hal ini sejalan dengan tugas pokok Polri sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Di tingkat wilayah, komitmen itu juga diterjemahkan secara nyata, khususnya di Ibu Kota. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Ade Suheri menerangkan bahwa program patroli skala besar bertajuk “Jaga Jakarta” digelar untuk melindungi warga dan memastikan rasa aman di tengah aktivitas masyarakat. Patroli ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kerawanan sekaligus memastikan bahwa masyarakat Jakarta dapat beraktivitas dengan tenang pascaperistiwa yang meresahkan beberapa waktu belakangan.
Keharmonisan hubungan TNI-Polri dan komitmen dalam menjaga keamanan juga diperlihatkan di wilayah Jawa Barat. Hal itu bahkan sudah ditunjukkan sebelum adanya arahan Presiden Prabowo terkait dengan soliditas TNI-Polri. Pangdam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Kosasih, mengunjungi Markas Polda Jawa Barat pada Jumat (29/8), disambut langsung oleh Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan. Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas keamanan, ketertiban, dan kondusivitas di wilayah Jawa Barat.
Mayjen TNI Kosasih menyampaikan bahwa TNI dan Polri harus terus bergandengan tangan, tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga mendukung pembangunan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Ia menambahkan, kebersamaan tersebut adalah bentuk nyata komitmen terhadap bangsa dan negara.
Secara keseluruhan, pemerintah pusat menekankan soliditas TNI–Polri sebagai pilar ketahanan nasional, TNI dan Polri memperkuat pesan tersebut dengan menggelar patroli skala besar sebagai bentuk aksi kolektif, dan di tingkat wilayah implementasi kebijakan tersebut terlihat langsung melalui penguatan kehadiran aparat di lapangan. Semua ini menunjukkan bahwa komitmen menjaga keamanan tidak berhenti di tataran pusat, tetapi juga sampai hingga ke daerah.
Dengan solidnya sinergitas TNI dan Polri di berbagai wilayah, diharapkan ke depannya masyarakat tidak hanya merasakan rasa aman secara fisik, tetapi juga tumbuh keyakinan bahwa pemerintah benar-benar serius melindungi kepentingannya. Dari tingkat pusat hingga wilayah pun pesan yang dibawa konsisten: menjaga kedaulatan dan ketertiban publik adalah prioritas bersama.
Konsistensi ini juga menjadi simbol bahwa TNI–Polri tidak hanya bekerja menjaga stabilitas, tetapi juga membangun kepercayaan publik. Kepercayaan tersebut tumbuh ketika masyarakat merasakan ketenangan dalam beraktivitas, melihat aparat hadir di lingkungannya, dan menyaksikan pemerintah serius melindungi kepentingan rakyat. Dengan fondasi ini, kedaulatan dan ketertiban publik dapat terwujud dengan komitmen kuat dari TNI-Polri.

)* Penulis merupakan Pengamat Masalah Keamanan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *