Oleh: Rivka Mayangsari*)
Stabilitas nasional merupakan syarat utama bagi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Dalam situasi yang dinamis pasca sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah, peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan pentingnya sinergi antar lembaga negara. Kedua institusi ini berdiri tegak di garis terdepan untuk menjaga keamanan, ketertiban, serta mencegah aksi-aksi anarkis yang berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat.
Divisi Humas Polri menegaskan bahwa sinergi TNI–Polri menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan setelah demonstrasi. Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., menyampaikan bahwa sinergi ini diwujudkan dalam bentuk nyata, di antaranya melalui patroli gabungan skala besar yang dilakukan untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat. Menurutnya, hal tersebut merupakan wujud nyata kehadiran negara yang selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Ia menekankan bahwa atas perintah Presiden, Polri bersama TNI berkonsentrasi penuh dalam pemulihan keamanan secara cepat dan efektif.
Tidak hanya itu, Polri juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menyikapi derasnya arus informasi di era digital. Brigjen Trunoyudo menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya tidak mudah terprovokasi, dan selalu mengedepankan klarifikasi sebelum mempercayai maupun menyebarkan informasi. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya peran media sebagai sumber informasi yang kredibel. Dengan langkah ini, potensi penyebaran hoaks yang dapat memicu keresahan bisa ditekan, sehingga masyarakat tetap tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, dari jajaran TNI, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah kembali menggarisbawahi bahwa hubungan antara TNI dan Polri hingga saat ini tetap solid. Ia memastikan, kedua institusi memiliki komitmen kuat untuk terus menjaga stabilitas keamanan nasional. Baginya, sinergi TNI–Polri bukan hanya bersifat simbolis, melainkan diwujudkan secara konkret dalam langkah pengamanan bersama. Freddy menekankan, dengan adanya soliditas ini, TNI dan Polri dapat menghadapi setiap potensi ancaman secara cepat, terukur, dan tegas demi menjaga keutuhan bangsa.
Kekuatan kolaborasi TNI–Polri tidak hanya dilihat dari aspek pengamanan di lapangan, tetapi juga dari cara kedua institusi menjaga psikologis masyarakat. Patroli bersama, pengamanan fasilitas umum, hingga kehadiran aparat di ruang publik mampu memberikan rasa aman sekaligus menjadi bukti bahwa negara bekerja melindungi rakyat. Kehadiran aparat secara humanis membuktikan bahwa keamanan bukanlah milik segelintir kelompok, melainkan hak seluruh warga negara yang harus dijaga.
Apresiasi terhadap peran TNI dan Polri juga datang dari kalangan masyarakat sipil. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) secara terbuka menyampaikan penghargaan atas peran kedua institusi negara ini dalam menjaga kondusifitas nasional. Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menilai TNI dan Polri telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam menghadapi dinamika sosial yang terjadi beberapa waktu terakhir. Ia menyebutkan bahwa kemampuan TNI–Polri menjaga keamanan tanpa menimbulkan masalah baru yang dapat mengancam kedaulatan NKRI adalah capaian penting yang patut diapresiasi.
Menurut Firdaus, peran TNI–Polri tidak hanya terbatas pada penanganan aksi unjuk rasa, melainkan juga sebagai penjaga utama keberlangsungan demokrasi yang sehat. Dengan langkah-langkah pengamanan yang profesional, kedua institusi ini telah mencegah terjadinya eskalasi konflik yang bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa. Ia menegaskan bahwa stabilitas yang terjaga akan menjadi modal besar bagi Indonesia untuk terus melanjutkan agenda pembangunan nasional.
Sinergi TNI–Polri memiliki dampak strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika masyarakat merasakan keamanan, mereka dapat menjalankan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial tanpa hambatan berarti. Stabilitas yang tercipta akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah, sekaligus menguatkan posisi Indonesia di mata internasional. Tidak hanya itu, situasi kondusif juga akan menciptakan iklim investasi yang sehat, membuka lapangan kerja, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan berperan aktif mendukung upaya aparat keamanan. Partisipasi publik berupa kepatuhan terhadap hukum, kesadaran menjaga ketertiban, serta sikap kritis terhadap informasi hoaks menjadi penopang penting bagi keberhasilan aparat dalam menjaga stabilitas. Dengan demikian, sinergi TNI–Polri tidak berjalan sendiri, melainkan ditopang oleh kesadaran dan kepedulian kolektif rakyat Indonesia.
Aksi anarkis yang merusak fasilitas umum, mengganggu aktivitas ekonomi, atau menimbulkan keresahan sosial sejatinya hanya akan merugikan masyarakat itu sendiri. Kerugian materi maupun psikis yang ditanggung publik jauh lebih besar dibandingkan manfaat jangka pendek dari tindakan destruktif tersebut. Oleh karena itu, kehadiran TNI–Polri untuk mengawal jalannya demokrasi tetap dalam koridor hukum adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa aspirasi rakyat tetap tersalurkan, tanpa harus mengorbankan keamanan dan persatuan bangsa.
Dengan soliditas yang kokoh, sinergi TNI–Polri membuktikan bahwa keamanan bangsa berada di tangan yang tepat. Melalui kolaborasi yang terjaga, kedua institusi ini tidak hanya mencegah ancaman aksi anarkis, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia tetap tegak sebagai negara yang damai, berdaulat, dan berwibawa di hadapan dunia.
*) Pemerhati Sosial
Leave a Reply