Jakarta – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Pemerintah menunjukkan dampak ganda yang makin nyata. Tidak hanya memperbaiki status gizi anak dan keluarga di seluruh Indonesia, program ini juga berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah.
Petani, nelayan, pedagang pasar, hingga pengusaha pengolahan makanan skala kecil kini merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini. Melalui pendekatan inklusif dan kolaboratif, MBG telah membuka peluang ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja yang tersebar hingga ke pelosok desa.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan pentingnya peran pelaku usaha kecil dalam ekosistem MBG. Menurutnya, MBG dirancang bukan sekadar sebagai program pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai strategi ekonomi rakyat yang melibatkan ribuan pelaku usaha lokal di setiap rantai pasoknya.
“UMKM di seluruh Indonesia banyak yang terlibat sebagai pemasok kebutuhan ribuan dapur umum MBG,” ujar Maman.
Ditambahkannya, langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat kapabilitas usaha mikro agar dapat naik kelas dan menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami mengajak seluruh instansi terkait untuk berkolaborasi menumbuhkan perekonomian rakyat dan mencari solusi terbaik bagi kebutuhan UMKM Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa sekitar 80 persen anggaran program dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM lokal, sehingga manfaat ekonomi langsung dirasakan di tingkat desa dan kelurahan.
“MBG berperan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memberi ruang bagi UMKM lokal untuk berkembang,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga menekankan bahwa lembaganya terus memperkuat mekanisme operasional MBG untuk memastikan efisiensi dan dampak nyata di lapangan.
“Pihaknya fokus melaksanakan tugas yang diemban. Keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci agar manfaat ekonomi dirasakan secara menyeluruh,” tambahnya.
Keterlibatan UMKM dalam rantai pasok MBG terbukti meningkatkan permintaan bahan baku lokal (mulai dari hasil pertanian, perikanan, hingga industri pengolahan kecil) yang memberikan multiplier effect terhadap ekonomi daerah. Beberapa pelaku UMKM yang terhubung dengan program ini bahkan melaporkan kenaikan omzet dan akses pasar yang lebih stabil.
Kebijakan MBG sejalan dengan visi pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, di mana setiap kebijakan sosial juga membawa dampak produktif bagi masyarakat. Dengan terus melibatkan pelaku UMKM, program ini bukan hanya menyehatkan bangsa, tetapi juga menyejahterakan rakyat dari kota hingga ke desa.











Leave a Reply