Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah mendapat dukungan luas dari berbagai pihak sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak sekolah memperoleh makanan bergizi, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui penyediaan bahan pangan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat setempat dalam keberhasilan program MBG. Ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa di sekolah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
“Kami berusaha agar bahan makanan yang digunakan, seperti ikan di Bali, dibeli dari nelayan lokal. Ini merupakan bentuk dukungan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi peternak, nelayan, dan masyarakat lokal untuk terlibat dalam pemenuhan kebutuhan pangan di sekolah-sekolah,” ujar Arifah Fauzi saat ditemui di Jakarta.
Pendekatan ini dinilai sangat efektif dalam menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan. Selain mengamankan kebutuhan pangan untuk siswa, program ini juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil, seperti petani dan nelayan, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat langsung dari kebijakan pemerintah.
Di Sumatera Barat (Sumbar), Gubernur Mahyeldi Ansharullah menunjukkan komitmen tinggi dalam merealisasikan program MBG. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas pihak menjadi kunci utama agar program ini berjalan sukses.
“Program ini tidak boleh gagal di Sumbar. Kami bersama Forkopimda dan instansi terkait siap bekerja keras agar program ini berjalan sukses,” ungkap Mahyeldi dalam konferensi pers di Padang.
Mahyeldi juga menjelaskan langkah-langkah konkret yang akan diambil, termasuk memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal. “Kami berencana melibatkan sekolah kejuruan tata boga dan pesantren dalam pelaksanaannya. Bahkan, sarana milik provinsi yang tidak terpakai akan dimanfaatkan sebagai dapur pusat untuk mendukung program ini,” tambahnya.
Langkah tersebut dinilai strategis, mengingat potensi besar Sumbar dalam menyediakan bahan pangan berkualitas, seperti hasil laut dan produk pertanian lokal. Kolaborasi dengan pesantren dan sekolah kejuruan tata boga juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang.
Keberhasilan program MBG tidak terlepas dari dukungan masyarakat. Melalui pengadaan bahan pangan dari petani, peternak, dan nelayan lokal, program ini tidak hanya menjamin kualitas gizi anak-anak sekolah tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguntungkan.
Para ahli juga menilai bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini dapat memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. Dengan demikian, program MBG diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Leave a Reply