Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus berkomitmen memperluas akses ekonomi kreatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan agenda strategis untuk meningkatkan kapasitas usaha kecil, menengah, dan koperasi.
“Ada banyak isu yang harus ditangani cepat, salah satunya penyediaan data tunggal agar bantuan tepat sasaran. Pemerintah juga mendorong sinergi antara usaha besar dan UMKM,” ujar Muhaimin.
Dalam mendukung sektor ekonomi kreatif, pemerintah akan memperluas akses pendanaan bagi UMKM, koperasi, dan pekerja migran melalui skema pinjaman berbunga rendah.
“Kami menginisiasi model simpan pinjam dengan bunga rendah yang akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait, khususnya Kementerian Keuangan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari peringatan 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah menguatkan komitmen untuk mendorong kolaborasi antara pendidikan dan industri dalam mendukung ekonomi kreatif.
Salah satu langkah konkret adalah penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) antara Universitas Indonesia (UI) dan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Rektor UI, Heri Hermansyah, menyambut baik kerja sama tersebut. “Melalui program studi vokasi yang kami miliki, UI siap mendukung pengembangan sumber daya manusia kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa kerja sama dengan akademisi menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo.
“Presiden Prabowo menargetkan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Sinergi dengan institusi pendidikan seperti UI akan membawa dampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah juga telah mencanangkan inisiatif “Kota Kreatif” berbasis potensi lokal guna menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif.
Pada November 2024, Kementerian Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri meluncurkan program untuk membuka lapangan kerja serta memperkuat ekonomi lokal.
“Pemerintah terus membangun ruang kreatif di berbagai daerah sebagai pusat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas kreatif,” pungkas Teuku Riefky.
Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan akses pasar bagi pelaku ekonomi kreatif, baik di dalam maupun luar negeri.
Digitalisasi dan pemanfaatan teknologi menjadi faktor penting untuk memastikan produk-produk kreatif Indonesia mampu bersaing di pasar global. Program pelatihan dan pendampingan bagi wirausahawan muda pun semakin diperkuat agar mereka mampu menghadapi tantangan industri kreatif yang terus berkembang.
Diharapkan ekonomi kreatif terus berkembang dan menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Leave a Reply