Masyarakat Papua Serukan Perdamaian dan Tolak Provokasi Demo

Jayapura – Sejumlah elemen masyarakat di Papua mengeluarkan seruan perdamaian terkait adanya edaran demonstrasi yang menyerukan pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Seruan ini datang dari Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Papua serta Asosiasi Gabungan Aliansi Roda Dua (Garda) Papua yang menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari aksi provokatif.

Ketua DPD GAMKI Papua, Luis Mebri, menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat merupakan bagian dari demokrasi, namun harus dilakukan secara bermartabat tanpa menimbulkan kekacauan. “Kami mengajak seluruh masyarakat Papua untuk mengedepankan semangat persaudaraan. Aspirasi boleh disampaikan, namun jangan sampai menimbulkan perpecahan dan kekerasan. Papua adalah rumah bersama, mari kita rawat dengan damai,” ujarnya Luis Mebri.

Luis juga menekankan agar semua pihak tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan. Ia mengimbau tokoh masyarakat, agama, pemuda, hingga mahasiswa untuk menahan diri. “Perbedaan pandangan politik jangan sampai membuat kita saling menjauh. Mari kita satukan energi untuk membangun Papua yang adil, damai, dan sejahtera,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua DPW Garda Papua, Ali Ridwan Patty, menyatakan pihaknya mengalihkan rencana demonstrasi menjadi aksi bakar lilin sebagai bentuk solidaritas mengenang Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang meninggal saat demo di Jakarta. Keputusan ini, menurutnya, diambil demi menjaga situasi Papua tetap kondusif. “Tanpa mengurangi rasa hormat, sama-sama kita menjaga situasi kamtibmas di Kota Jayapura dan Provinsi Papua tetap kondusif,” ungkap Ali Ridwan.

Ali menegaskan bahwa kondisi politik pasca pemungutan suara ulang Pilgub 6 Agustus yang belum sepenuhnya stabil menjadi pertimbangan utama pembatalan aksi demo. “Dalam hal ini saya ingin menyampaikan kepada seluruh anggota dan komunitas yang terafiliasi dalam asosiasi Garda Papua, untuk tidak melakukan aksi demonstrasi. Mari mendukung Polresta, Polda, Pemkot, dan Pemprov dalam menjaga situasi kamtibmas di Papua tetap aman,” pungkasnya.

Seruan damai ini diharapkan mampu meredam potensi konflik dan mencegah aksi anarkis yang bisa mengganggu pembangunan di Papua. Para tokoh mengingatkan bahwa keamanan adalah kunci utama demi terciptanya Papua yang damai, maju, dan sejahtera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *