Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengatakan dalam penyampaian pendapat tidak dibenarkan bertindak anarki. Selain itu juga penting untuk menjaga persatuan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud saat berdialog di salah satu stasiun televisi swasta nasional, selasa 2/9/2025.
Menurutnya penyampaian pendapat harus dilakukan secara santun dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Boleh saja setiap orang menyampaikan pendapatnya tetapi tidak harus santun dan sesuai dengan peraturan hukum yang ada, itu harus dipatuhi”, ujar Wakil Ketum MUI.
KH Marsudi mengapresiasi respon cepat dari Presiden Prabowo dalam menyikapi kondisi yang ada.
“Patut di apresiasi sikap Presiden Prabowo dalam merespon secara cepat kondisi yang sedang terjadi, dengan begitu semua mendukung agar terciptanya penegakan hukum dan terciptanya kedamaian ditengah masyarakat.
Ia menambahkan arahan Presiden Prabowo sudah jelas ikuti hukum yang berlaku sehingga semua tokoh lintas agama turut mendukunh kebijakan Presiden Prabowo tersebut.
“Tadi siang semua tokoh lintas agama berkumpul di MUI dan semuanyà mendukung Presiden Prabowo untuk menegakan hukum dan membuat tenang kondisi yang ada.
“Dengan adanya kondisi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk dapat menjaga persatuan, menciptakan kedamaian dan harus waspada terhadap penyusup”, tuturnya.
Pada kesempatan yang sama juga disampaikan pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana. Menurutnya tidak dibenarkan penyampaian pendapan dilakukan dengan cara anarki. Yang rugi juga masyarakatnya.
“Ada yang jadi perhatian ketika cara – cara penyampaian pendapat melakukan tindakan anarki, itu tidak dibenarkan. Harus diingatkan bahwa sampaikan pendapat tidak boleh terlalu berlebihan sehingga dapat merusak situasi yang ada”.
Aditya juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo. Ia menilai langkah Presiden sudah tepat dalam bersikap dengan meneggakan hukum agar tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
Aditya menambahkan masyarakat saat ini mendukung penuh langkah Presiden Prabowo. Kemudian masyarakat juga menunggu langkah selanjutnya.
Disisi lain, Aditya menyebutkan anggota DPR harus ada kehati – hatian agar tidak termakan oleh hoaks.
“Harus ada kehati – hatian dengan banyaknya hoaks karena menggunakan AI. Anggota DPR harus empati terhadap kondisi masyarakat, pungkasnya.
Leave a Reply