Pemerintah Dorong Sektor Perumahan Serap 1 Juta Tenaga Kerja

Oleh : Rivka Mayangsari*)
Pemerintah terus mendorong sektor perumahan sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu motor penggerak utama sektor ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk/BTN, yang tak hanya menjadi penyedia pembiayaan perumahan, tetapi juga berperan aktif sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan pencipta lapangan kerja. Lewat program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dikelola BTN, sektor perumahan terbukti mampu menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja langsung, menjadikannya sebagai salah satu sektor strategis dalam upaya pemerintah mengatasi pengangguran dan mempercepat pemerataan ekonomi.

Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, mengungkapkan bahwa setiap satu unit rumah yang dibangun melibatkan sekitar lima orang tenaga kerja. Angka ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan para pengembang yang selama ini menjadi mitra BTN dalam program pembiayaan perumahan. Dengan realisasi KPR BTN yang mencapai 215.890 unit sepanjang tahun 2024, maka jumlah tenaga kerja yang terserap langsung diperkirakan mencapai lebih dari 1.074.450 orang.

Namun, manfaat ekonomi dari sektor perumahan tidak hanya berhenti pada pembangunan unit rumah. Ramon menjelaskan bahwa sektor ini memiliki efek berantai terhadap setidaknya 180 sub-sektor lainnya. Dampak turunan ini mencakup industri bahan bangunan seperti semen, pasir, batu, genteng, lampu, hingga sektor logistik, furnitur, dan jasa lainnya. Bila dihitung secara keseluruhan, jumlah tenaga kerja yang terdampak oleh sektor perumahan bisa mencapai sekitar 12,5 juta orang—angka yang sangat signifikan bagi perekonomian nasional.

Dengan potensi besar tersebut, BTN menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan program satu juta rumah dan penyediaan rumah layak huni bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ramon menyebutkan bahwa visi BTN adalah tidak hanya membantu masyarakat memiliki rumah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan berkelanjutan.

Peran BTN dalam sektor perumahan tidak sebatas sebagai lembaga keuangan. BTN tampil sebagai institusi yang menjembatani kepentingan masyarakat dan negara. Melalui berbagai skema pembiayaan, baik subsidi maupun non-subsidi, BTN menjangkau berbagai lapisan masyarakat. KPR subsidi menjadi andalan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sementara KPR non-subsidi tetap hadir dengan skema yang fleksibel sesuai kemampuan konsumen. Di tengah tantangan ekonomi global dan peningkatan kebutuhan tempat tinggal yang terus meningkat, BTN tetap konsisten mendukung pembangunan nasional melalui pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada keadilan sosial.

Komitmen BTN dalam mendukung sektor perumahan merupakan bagian dari kontribusi konkret terhadap pembangunan berkeadilan. Ketika rumah-rumah dibangun, bukan hanya kebutuhan dasar warga yang terpenuhi, tetapi juga tercipta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Sebuah kawasan perumahan yang tumbuh akan menarik berbagai aktivitas ekonomi di sekitarnya. Warung makan, jasa laundry, toko kelontong, layanan transportasi, hingga usaha digital bermunculan seiring dengan bertambahnya penghuni. Dengan demikian, sektor perumahan berperan ganda: sebagai pemenuhan hak dasar atas hunian, sekaligus sebagai penggerak ekonomi lokal.

Pemerintah pun terus mendukung langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan BTN sebagai bagian dari upaya nasional dalam mengentaskan kemiskinan, memperluas akses perumahan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam skema besar pembangunan nasional, sektor perumahan bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol mobilitas sosial dan fondasi bagi kehidupan keluarga yang sejahtera.

Dampak positif sektor perumahan ini juga selaras dengan visi pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi inklusif. Dengan menyasar masyarakat berpenghasilan rendah, program-program pembiayaan perumahan seperti yang dijalankan BTN menjadi alat redistribusi ekonomi yang nyata. Artinya, pembangunan tidak hanya terjadi di kota besar, tetapi merata hingga ke daerah-daerah penyangga, bahkan ke pelosok negeri. Hal ini juga membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dari bawah.

Selain itu, sektor perumahan menjadi penopang penting dalam menghadapi ketidakpastian global. Ketika sektor lain terhambat karena krisis, sektor perumahan justru menjadi titik tumpu yang tangguh. Proyek-proyek perumahan terus berjalan karena kebutuhan akan tempat tinggal bersifat fundamental dan tidak bisa ditunda. Dengan demikian, sektor ini menjadi penyangga vital dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Di masa depan, BTN akan terus meningkatkan inovasi dalam layanan KPR, mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan, serta memperkuat kemitraan dengan pengembang lokal untuk mempercepat realisasi rumah-rumah baru. Dengan memperluas jangkauan digital, mempercepat proses persetujuan, dan memberikan insentif khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah, BTN berharap bisa menjadi bagian integral dari solusi perumahan nasional.

Melalui kolaborasi erat antara pemerintah, sektor keuangan, dan industri perumahan, target besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera akan semakin cepat tercapai. BTN, sebagai garda terdepan di sektor perumahan, siap mengawal komitmen ini demi menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan mimpi jutaan rakyat Indonesia untuk memiliki rumah yang layak huni, sehat, dan terjangkau.

*) Pemerhati Ekonomi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *